Fakta Menarik dari Film Zack Snyder’s Justice League

Fakta Menarik dari Film Zack Snyder’s Justice League post thumbnail image
Spread the love

“Zack Snyder’s Justice League,” sering disebut sebagai “Snyder Cut,” adalah versi sutradara dari film superhero tahun 2017 “Justice League.” Berawal dari kampanye fanatik di media sosial yang meminta versi asli Snyder dirilis, film ini akhirnya mendapatkan lampu hijau dari Warner Bros. dan dirilis pada tahun 2021. Menampilkan lebih dari empat jam durasi, Snyder Cut tidak hanya memperpanjang cerita tetapi juga memberikan kedalaman karakter, efek visual yang lebih mengagumkan, dan tone yang lebih gelap yang lebih sesuai dengan visi asli Snyder. Berikut ini adalah fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui tentang film epik ini.

Perjalanan Panjang Menuju Rilis

Film asli “Justice League” dirilis pada tahun 2017 dan mendapat reaksi campuran dari kritikus dan penggemar. Snyder awalnya mengawasi proyek tersebut, tetapi karena tragedi pribadi, dia harus mundur dan Joss Whedon mengambil alih. Hasilnya adalah versi film yang jauh berbeda dari apa yang Snyder rencanakan. Setelah rilis, tagar #ReleaseTheSnyderCut mulai tren di Twitter, memulai sebuah pergerakan.

Kampanye untuk merilis “Snyder Cut” tumbuh menjadi ceritalensa yang tak hanya memperlihatkan kekuatan fanbase tetapi juga bagaimana media sosial bisa mempengaruhi industri film besar. Warner Bros. akhirnya mengumumkan pada Mei 2020 bahwa versi Snyder akan dirilis di HBO Max, menyusul kampanye yang berkepanjangan dan dukungan dari pemain serta kru film.

Perbedaan Signifikan dari Versi 2017

Visi Sutradara

Snyder Cut jauh berbeda dari versi yang dirilis pada tahun 2017. Film ini memiliki empat bagian, ditambah epilog, menjadikannya seperti mini-series. Snyder memastikan bahwa setiap karakter memiliki waktu layar yang cukup untuk mengembangkan cerita mereka, yang merupakan kritik besar terhadap versi bioskop.

Tone dan Visual

Tone film ini lebih gelap dan serius, sesuai dengan gaya Snyder yang dikenal dari film-film seperti “300” dan “Watchmen.” Perbedaan ini juga tercermin dalam desain kostum, dengan Superman memakai kostum hitam yang menjadi topik hangat di antara penggemar. Visual effects juga ditingkatkan, dengan banyak adegan diberikan efek ulang untuk memenuhi standar yang lebih tinggi.

Cerita dan Karakter

Snyder Cut memberikan banyak waktu layar untuk memperdalam kisah Cyborg, yang oleh Snyder dianggap sebagai “jantung film.” Cerita Flash juga diperluas, memberikan lebih banyak konteks untuk motivasi dan kemampuan karakternya. Penggemar juga diperkenalkan kepada Darkseid, penjahat ikonik dari komik DC yang tidak muncul di versi 2017.

Pengaruh dari Media Sosial dan Fanbase

Kampanye #ReleaseTheSnyderCut tidak hanya menunjukkan kesetiaan dan dedikasi penggemar tapi juga kekuatan media sosial. Penggemar mengumpulkan uang untuk papan reklame dan iklan di Times Square, mengorganisir event streaming massal, dan bahkan melakukan penggalangan dana untuk organisasi pencegahan bunuh diri, menghubungkannya dengan tragedi yang dialami Snyder.

Kekuatan fanbase ini membuktikan bahwa dalam era digital, suara penonton memiliki bobot yang besar dan dapat mempengaruhi keputusan studio film. Snyder sendiri sangat terbuka dan mendukung kampanye ini, seringkali membagikan gambar atau potongan adegan yang belum pernah dilihat di media sosialnya, yang menambah bahan bakar untuk gerakan ini.

BACA JUGA : Fakta Menarik dari Film The Last Warrior

Teknologi dan Efek Visual yang Ditingkatkan

Dalam mempersiapkan rilis Snyder Cut, tim produksi memanfaatkan teknologi terbaru dalam efek visual untuk menghidupkan visi Snyder. Ini termasuk penataan ulang efek CGI untuk karakter seperti Steppenwolf, yang mendapat desain ulang yang lebih menakutkan dan detail.

Penggunaan “ceritalensa,” atau narasi yang digerakkan oleh citra visual yang kuat, sangat penting dalam film ini. Snyder dikenal dengan kemampuan uniknya dalam menggabungkan narasi dengan gambar-gambar sinematik yang berbicara lebih dari sekadar dialog. Setiap frame dirancang untuk tidak hanya memukau secara visual tetapi juga untuk menceritakan sebagian dari kisah tersebut.

Efek visual untuk film ini tidak hanya melibatkan CGI, tapi juga penggunaan skala miniatur dan efek praktis. Snyder adalah pendukung efek praktis karena memberikan hasil yang lebih ‘nyata’ di layar, dan ketika dikombinasikan dengan CGI, menciptakan pengalaman yang lebih imersif.

Penutup

“Zack Snyder’s Justice League” adalah karya yang unik dan mencerminkan perjuangan kreatif dalam industri hiburan modern. Film ini tidak hanya membuktikan pentingnya visi sutradara tetapi juga kekuatan suara penggemar. Dengan perbandingan mencolok dengan versi 2017, Snyder Cut memperlihatkan bagaimana versi seorang sutradara dapat memberikan pengalaman yang sangat berbeda.

Dari perjalanan panjang menuju rilis hingga penggunaan teknologi efek visual yang ditingkatkan, film ini telah mengukir tempatnya dalam sejarah film superhero. Snyder Cut adalah contoh bagaimana ceritalensa dapat mendorong batas naratif visual dan menjadi lebih dari sekedar tontonan; ini adalah perayaan dari apa yang dapat dicapai ketika kreativitas seorang pembuat film mendapatkan kesempatan untuk bersinar sepenuhnya.

1 thought on “Fakta Menarik dari Film Zack Snyder’s Justice League”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post